Bima, tujuhdetik.com - Sekretariat kelompok kerja Bunda PAUD provinsi NTB, Senin (10/10/2022) menggelar Rapat Koordinasi Bunda PAUD Se-Provinsi NTB yang berlangsung di Pendopo Tengah Kantor Gubernur NTB. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Bunda Literasi kabupaten/kota se-NTB. Rakor tersebut mengundang Bunda PAUD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Bunda PAUD Kabupaten/Kota, Kepala Dinas Dikbudpora, Ketua Pokja Bunda PAUD, Ketua HIMPAUDI, Ketua IGTKI dan Ketua IGRA Se-NTB.
Wakil Ketua Bunda PAUD Kabupaten Hj. Rostiati Dahlan S.Pd dalam pemaparannya pada Rakor yangb turut dihadiri Budan PAUD NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M.Sc tersebut mengungkapkan meskipun cara geografis letak kecamatan di Kabupaten Bima relatif berjauhan, tetapi hal tersebut tidak mengurangi semangat Pokja PAUD untuk melaksanakan tugas pengawasan kegiatan dan memastikan program pengelolaan PAUD di seluruh kecamatan berjalan sesuai target.
Hj. Rostiati yang didampingi Kepala Dinas Dikbudpora kabupaten Bima Zunaidin HI, S.Sos, MM dalam pemaparan kondisi PAUD di Kabupaten Bima mengungkapkan, saat ini terdapat 783 PAUD dan 124 PAUD HI dan guru yang mendapatkan insentif sebanyak 1.200 orang dengan alokasi insentif dan sesuai kemampuan keuangan daerah, diberikan insentif sebesar Rp. 250 ribu per bulan melalui pos anggaran Dinas Dikbudpora kabupaten Bima.
Dirinya menyampaikan apresiasi atas edukasi yang didampaikan Bunda PAUD NTB berkaitan dengan aspek literasi dasar dan di Kabupaten Bima saat ini baru mampu mencakup dua aspek literasi yaitu membaca, menulis dan berhitung. Disamping itu Rostiati juga memaparkan lembaga PAUD telah melakukan literasi digital namun belum optimal. Oleh karena itu dirinya mengharapkan dukungan dan fasilitasi Bunda PAUD NTB untuk melakukan pendampingan pada 6 aspek literasi dasar.
Untuk meningkatkan cakupan program Pokja PAUD Kabupaten Bima telah menerapkan sejumlah langkah antara lain dengan fokus pada pendekatan bukan hanya mengajar tapi juga mendidik. Sehingga guru PAUD memiliki interaksi melalui kehadiran para orang tua murid di sekolah. Disamping pelaksanaan Posyandu Keluarga di Lokasi PAUD. "Pola yang diterapkan dengan menghadirkan Posyandu Keluarga di Sekolah setiap bulan sehingga bisa dilakukan evaluasi secara rutin tumbuh kembang anak dan stunting". Tandasnya. (Red)
0 Komentar