Ady Mahyudi Sang Petarung Politisi Sejati Ala Prabowo

Foto: Ady Mahyudi Calon Bupati dan wakil bupati Bima 


Bima, tujuhdetik.com - Memilih jalan politik bukanlah sebuah keputusan kecil, karena menyangkut hal yang besar, politik bukan semata – mata urusan pribadi yang hanya mengejar kekuasaan belaka, tetapi lebih dari itu politik menyangkut hajat hidup orang banyak, didalamnya menyangkut perjuangan besar yang harus dipertaruhkan untuk mencapai tujuannya. Jika kita tidak melek politik itu artinya kita mengabaikan tujuan negara yang menyangkut kesejahteraan. 


Lewat jalur politiklah kehendak rakyat, diatur sedemikian rupa, diperjuangkan untuk diwujudkan. Politik erat kaitannya dengan kepemimpinan, karena sejatinya politik adalah cara rakyat untuk memilih pemimpin dalam konteks demokrasi yang akan berjuang mewujudkan cita-cita bersama. Politik menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara, di ruang politiklah keputusan negara ditentukan yang akhirnya berdampak pada rakyat.


Jika kita mengambil pijakan pengertian politik sebagaimana yang diungkapkan oleh Prof. Miriam

Budiardjo, “Politik adalah macam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan dari tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut “. Politik menyangkut aktivitas yang bertujuan sebagaimana yang di dicita- citakan dalam sebuah sistem, yang diatur dalam sebuah mekanisme bernegara. 


Politik adalah urusan negara, urusan rakyat, kepentingan rakyat. Sedangkan Aristoteles memandang “Politik adalah usaha yang di tempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik)”. 


Dalam hal ini seolah mengajarkan bahwa politik adalah kebersamaan memperjuangkan kebaikan bersama. Jika kita ingin kebaikan itu dirasakan secara bersama tidak ada jalan lain selain kita berpolitik. Karena urusan yang besar menyangkut kita bersama diputuskan dalam politik.

 

Jika kita mengenal Prabowo di tingkat nasional, yang tidak pernah pantang menyerah tampil dalam kontestasi pilpres selama tiga periode namun pada periode yang keempat baru menang bertarung dan menjadi presiden indonesia yang ke 8 saat ini. Prabowo jika mengukur kehidupannya secara pribadi sudah lebih dari cukup apalagi yang dicari, namun dia tetap tampil menjadi calon presiden sampai akhirnya menang dan jadi presiden. 


Kekuasaan harus dimiliki oleh orang -orang baik, seperti yang pernah diungkapkan oleh presiden turki, Recep Tayyip Erdogan dalam satu kesempatan “Jika orang baik tidak ambil bagian dari politik, maka akan di isi oleh – orang jahat”. 


Jangan sampai politik dikuasai oleh orang-orang jahat, yang rakus kekuasaan dan zolim kepada rakyat.


Mungkin inilah yang dikhawatirkan oleh semau kita. jika kita melihat fenomena kekuasaan hari ini yang didistribusikan oleh penguasa dalam konteks politik, lebih dari sekedar hanya untuk memperkaya diri dan ingin melanggengkan kekuasaan nya. Reformasi lahir untuk membatasi praktek-praktek feodalisme di negeri ini.

 

Di kabupaten Bima adalah Ady Mahyudi, sosok petarung sejati dalam kontestasi pilkada. 1 kali tampil di kota pada saat itu menjadi calon wakil walikota, dan mengikuti kontestasi calon bupati berpasangan dengan Zubair, kemudian tampil lagi menjadi calon wakil bupati berpasangan dengan H. Syafrudin, dan sekarang kembali bertarung menjadi calon Bupati berpasangan dengan Dr. H. irfan, seorang dokter yang merupakan politisi dari PKS. Jika di ukur kehidupannya secara pribadi sudah lebih dari cukup, secara ekonomi maupun status sosial, apalagi yang ingin dikejar, barangkali tidak ada yang lain, hanya ingin memberikan kebaikan bersama seperti memahami politik dari apa yang diuraikan aristoteles bahwa politik jalan kebaikan bersama.

 

Kepedulian yang tinggi akan kehidupan sosial masyarakat itulah yang mendorong Ady Mahyudi selalu ingin tampil dalam konteks pilkada, jika saja memiliki kekuasaan akan lebih besar memiliki keleluasaan untuk berbuat lebih besar bagi masyarakat, dapat merespon dengan cepat apa yang menjadi permasalahan yang ada. Sekaya dan sepintar apapun kita jika tidak memiliki kekuasaan hanya memberi dampak yang kecil bagi orang lain, namun jika kekuasaan dimiliki tanpa kepintaran yang tinggi kita dapat melakukan hal yang besar. Jika kita sebagai penguasa katakanlah sebagai bupati, dengan segala atribut penguasa, di sana ada staf ahli, staf khusus dan sebagainya, untuk membantu dalam menentukan keputusan yang besar dampaknya bagi masyarakat.


Ady mahyudi adalah sosok orang yang sederhana, santun, ramah dan bersahabat dengan siapapun. Tua muda, aktivis dan mahasiswa, pejabat dan rakyat jelata, bahkan preman sekalipun dirangkulnya dengan sikap santun yang dimiliki Ady Mahyudi. Sikap ini dapat menjadi hal positif bagi masyarakat, karena kapanpun, dimanapun, dan pada saat apapun masyarakat dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan penuh kehangatan.

 

Entah apa yang membuat Ady Mahyudi selalu saja tampil menjadi bagian dari kontestasi pilkada, apakah dia haus kekuasaan, atau ada alasan lain yang ingin disampaikan bahwa memang dalam memperjuangkan sesuatu yang besar kita tidak boleh berhenti pada satu titik dan keadaan, perlu perjuangan besar tanpa henti, harus ada pengorbanan dan dedikasi tinggi untuk mewujudkan nya. Politik dipandangnya sebagai jalan untuk mewujudkan kebaikan masyarakat.

 

Pantang menyerah berjuang untuk kebaikan bersama. Sika inilah yang ada dalam diri Ady Mahyudi, politisi yang hemat penulis ala prabowo. Dalam konteks pilkada kali ini, ady mahyudi dan pasangan nya memilih jargon perubahan. Hal ini menjadi harapan setiap masyarakat yang ingin melihat keadaan yang lebih baik. Dengan segala potensi yang ada di kabupaten bima, perubahan merupakan harapan dan tuntutan masyarakat. Sehingga bagi setiap orang yang mengenal dan selalu bersama berjuang dalam setia moment kontestasi pilkada bersamanya, bahwa Ady Mahyudi adalah petarung sejati, pantang menyerah meraih harapan masyarakat kabupaten Bima.

 

 Menjadi petarung sejati harus juga di miliki oleh setia kita. Sikap seperti ini juga harus kita miliki sebagai generasi penerus kehidupan dalam kepemimpinan kedepan di negeri ini. Sikap pantang menyerah sesungguhnya tidak saja ditunjukan dalam konteks politik, tetapi dalam setiap sisi kehidupan kita, entah sebagai pelajar, mahasiswa, pendidik, pengusaha, atau profesi apapun yang melekat dalam diri kita bahwa perjuangan pantang menyerah harus selalu kita tanamkan dalam diri kita masing – masing, agar setiap kita meraih mimpi kita, cita – cita dan tujuan.

 

Ketidakpuasan terhadap keadaan masyarakat yang serba sulit itulah yang membuat Ady Mahyudi tetap kukuh untuk berjuang dalam kontestasi pilkada. Demikian juga adanya Prabowo. Hemat penulis, Ady Mahyudi adalah politisi ala Prabowo. Sikap prabowo juga yang selalu melihat masa depan dan optimis akan sebuah perjuangan itu juga yang ditunjukan oleh Ady Mahyudi. Semoga periode ini menjadi momentum Ady Mahyudi meraih kemenangan membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat Bima.


Penulis : 

Bang Ady (Akademisi Universitas Mbojo Bima – NTB)

Posting Komentar

0 Komentar