Pecinta Kuda Gedor Kantor Bupati Bima , Tolak SE Larang Joki Cilik

Foto: massa aksi saat melakukan demonstrasi 

Bima, tujuhdetik.com --
Sejumlah pecinta pacuan kuda menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Bima, Kamis (28/7/22). 


Aksi tersebut menolak dan meminta Bupati Bima untuk segera mencabut surat edaran yang melarang untuk melibatkan anak (joki cilik) dalam perlombaan pacuan kuda. Karena tindakan tersebut dinilai sebagai aksi ekploitasi anak sebagaimana yang diatur dalam undang undang perlindungan anak. 


Massa aksi menilai, bahwa pacuan kuda yang melibatkan joki cilik ini merupakan salah satu cara untuk mempertahankan adat dan budaya Bima. Di samping meningkatkan ekonomi warga. Lalu, bagaimana mungkin Kepala Daerah dengan sengaja mencoba menghapus budaya yang selama ini sudah bertahan lama. 


"Surat edaran Bupati ini, kami menilai adalah upaya untuk membunuh budaya yang sudah lama dipertahankan di Kabupaten Bima. Apalagi kebijakan ini dikeluarkan secara sepihak, tanpa melibatkan dan meminta masukan dari para pegiat pacuan kuda," ucap salah satu orator. 


Adapun tuntutan massa aksi tersebut diantaranya, yakni:

1. Mendesak Bupati Bupati Bima untuk segera mencabut surat edaran tentang larangan joki cilik.

2. Meminta Bupati untuk menganggarkan kembali dalam APBD terkait bantuan Pordasi.

3. Copot salah satu Kadis yang mengeluarkan surat edaran larangan Joki Cilik.

4. Jika tuntutan tersebut tidak terpenuhi maka massa akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. 


Menanggapi adanya aksi tersebut, Asisten 1 Bupati Bima Iwan Setiawan menyampaikan apresiasi terhadap adanya aksi tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya merupakan perwakilan pimpinan daerah Kabupaten Bima yang saat ini tengah berada di luar Kota. 


Terkait dengan tiga point' tuntutan yang dimaksud, pihaknya berjanji akan menyampaikan kepada Bupati Bima, untuk dibahas bersama sama guna mencarikan solusi terbaik atas aspirasi yang disampaikan massa aksi. 


"Tuntutan ini akan kami sampaikan kepada Bupati. Dan dibahas bersama dengan mengundang perwakilan massa aksi, Pordasi dan pihak Dinas terkait untuk membicarakan hal ini. Catat, itu janji saya," singkat Iwan Setiawan. 


Setelah mendengar jawaban singkat dari Asisten satu, massa aksi akhirnya perlahan membubarkan diri secara aman. Pasca aksi, kondisi lapangan terpantau kondusif. (Red)


Posting Komentar

0 Komentar